Bondowoso – Rabu, 23 Februari 2022
Dalam rangkaian Pelatihan Teknis Pengelolaan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) pada Madrasah di Wilayah Kerja Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bondowoso, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bondowoso, Drs. Solihul Kirom, M.P., M.M. memberikan materi Pembangunan Bidang Agama. Pelatihan ini diselenggarakan oleh Balai Pendidikan dan Pelatihan Keagamaan Surabaya dengan model Pelatihan di Wilayah Kerja (PDWK). Kegiatan pelatihan diselenggarakan di aula MTsN 2 Bondowoso pada tanggal 21 s.d. 26 Februari 2022. Peserta pelatihan adalah para operator TIK madrasah swasta di lingkungan Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bondowoso dari tingkat MI, MTs, dan MA.
Pada awal paparannya, Solihul Kirom menyampaikan 7 (tujuh) program prioritas Kementerian Agama. Ketujuh program itu antara lain: 1) penguatan moderasi beragama, 2) transformasi digital, 3) revitalisasi KUA, 4) cyber islamic university (perguruan tinggi keagamaan), 5) kemandirian pesantren, 6) religiousity index, dan 7) tahun toleransi.
Terkait dengan transformasi digital, Solihul Kirom mengatakan bahwa pelatihan teknis pengelolaan TIK pada madrasah ini memiliki peran strategis untuk meningkatkan kompetensi para operator di madrasah. Pria kelahiran Cilacap, 28 Oktober 1964 ini lebih jauh menegaskan bahwa para operator TIK di madrasah memegang peranan strategis. Bukan hanya dalam pengoperasian berbagai aplikasi berbasis TIK seperti Rapor Digital Madrasah (RDM), SIMPATIKA, EMIS, dan lain-lain. Tetapi lebih daripada itu, para operator TIK madrasah merupakan garda terdepan untuk mengawal moralitas civitas madrasah, terutama melalui pemanfaatan TIK di madrasahnya masing-masing. Hal ini selaras dengan visi madrasah, lanjut Solihul Kirom, yaitu mandiri, bermartabat, dan berakhlakul karimah.
Di akhir paparannya, pria yang sebelumnya dipercaya menjabat sebagai Kepala Seksi Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bondowoso periode 2016 s.d. 2018 ini memberikan motivasi kepada para operator TIK madrasah. Tunjangan boleh kecil, tetapi semangat pengabdian tetap besar. In sya Allah keikhlasan pengabdian para operator TIK akan menjadi jariyah yang balasan kebaikannya akan terus mengalir sepanjang masa. (em-es)
Penulis :
Editor :
Sumber :