Top
    bdk_surabaya@kemenag.go.id
(031) 8280116

Harapkan Peserta Latsar Jadi ASN Cerdas dan Moderat, Kepala BDK Surabaya Sampaikan tentang Smart ASN dan Moderasi Beragama

Rabu, 09 November 2022
Kategori: Berita
22 kali dibaca

BDKSURABAYA – Kepala Balai Diklat Keagamaan (BDK) Surabaya, H. Japar  menyampaikan ceramah terkait Smart Aparatur Sipil Negara (ASN) dan Moderasi Beragama di hadapan peserta Pelatihan Dasar (Latsar) Mahkamah Agung (MA) Angkatan I s.d. V bertempat di gedung widya graha bakti Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA) Surabaya. (09/11/2022).

Dalam penjelasannya,  saat ini ASN diharapkan  untuk menjadi ASN yang Smart dengan ciri-ciri memiliki integritas, nasionalisme, profesionalisme, berwawasan global, berjiwa hospitality, menguasai IT dan bahasa asing, memiliki jaringan (networking)  yang luas serta berjiwa entrepreneurship, dan memiliki jaringan luas

Integritas dalam uraiannya adalah  keselarasan antara ucapan dan tindakan, konsistensi berperilaku yang selaras dengan nilai, norma dan etika organisasi, bersikap  jujur dalam berinteraksi dengan atasan, rekan kerja, bawahan, dan stakeholder, serta mampu mendorong terciptanya budaya etika tinggi, bertanggung jawab atas tindakan atau keputusan beserta risiko yang menyertainya

Nasionalisme menurutnya adalah sikap nasionalisme adalah cinta tanah air yaitu paham kebangsaan yang berkembang karena adanya persamaan nasib, sejarah dan kepentingan untuk hidup bersama sebagai suatu bangsa yang merdeka dan berdaulat  dalam satu kesatuan bangsa dan negara serta cita-cita bersama. Nasionalisme dalam konteks Indonesia berarti mengandung makna  kecintaan warna negara Indonesia terhadap tanah airnya yang berlandaskan pada nilai-nilai luhur Pancasila.

ASN yang Smart dalam pandangannya juga bercirikan menjunjung  profesionalisme yang mengandung arti  kompeten dalam menjalankan tugas dan fungsinya dengan baik, ahli di bidangnya dan bertanggung jawab terhadap profesinya.

Sedangkan berwawasan global menurut pria yang mendapatkan gelar doktor dari Universitas Negeri Makassar tersebut adalah ASN yang mempunyai pola pikir yang kreatif, inovatif dan adaptif terhadap perkembangan global serta senantiasa mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Keramahtamahan (hospitality) menurutnya juga menjadi ciri dari Smart ASN. Keramahatamaan tersebut tidak saja diterapkan ketika berinteraksi dengan atasan, rekan kerja dan bawahan, namun yang lebih penting adalah ketika melayani masyarakat, karena ASN adalah  sebagai pelayan publik.

Selain itu, dalam urainnya ASN yang Smart adalah mereka yang menguasai teknologi informasi dan komunikasi, menguasai bahasa asing, memiliki networking (jaringan) yang luas dan berjiwa entrepreneurship dalam menjalankan tugasnya.

Pada kesempatan tersebut, kepala BDK Surabaya juga menyampaikan bahwa seorang ASN perlu bersikap moderat dan menjadi role model sikap moderat dalam lingkungan kerjanya dan lingkungan masyarakat. Dalam penjelasannya sikap moderat adalah sikap yang tidak condong ke ekstrim kiri dan ekstrim kanan, melainkan sikap tawassuth (di tengah-tengah). Di samping itu, perlu bersikap  tasamuh, yaitu toleransi atau saling menghormati antar pemeluk agama dan intern pemeluk agama. ASN juga perlu bersifat tawazun yaitu sikap berimbang atau harmoni  demi terwujudnya keserasian hubungan antar sesama umat manusia dan antara manusia dengan Allah SWT. (AF).

 

Penulis : AF

Editor : AF

Sumber : BDK Surabaya


Berita Terkait

ARSIP