BDKSURABAYA - Sejumlah empat angkatan Diklat Jarak Jauh (DJJ) yang diselenggarakan sejak 16 Juni lalu ditutup oleh Kepala Balai Diklat Keagamaan Surabaya, Muchammad Toha melalui zoom cloud meeting dari Surabaya. Diklat tersebut terdiri dari DJJ Penilaian Pembelajaran bagi Guru Madrasah Tsanawiyah (MTs) Angaktan I dan II, serta DJJ Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Guru MTs Angkatan I dan II. Penutupan tersebut sebagai tanda berakhirnya diklat gelombang pertama yang tercatat sebagai diklat terlama dalam pelaksanaan DJJ. (21/07/2020).
Pada kesempatan tersebut Kepala BDK Surabaya menyampaikan bahwa DJJ adalah awal dari perubahan baru dalam pelatihan di mana sebelumnya pelatihan dilaksanakan secara klasikal. Dengan perubahan tersebut diharapkan para guru menyesuaakan diri dan senantiasa belajar dengan teknologi baru. Pandemi covid-19 menurutnya telah memaksa orang untuk melalkukan perubahan menuju era e-learning.
Pada akhir sambutannya ia berpesan agar pengetahuan yang diperoleh peserta diklat dapat disebarluaskan ke rekan kerja lain yang saat ini belum memperoleh kesempatan untuk mengikuti DJJ.” Saya berpesan lakukan deseminasi hasil DJJ ke rekan kerja guru di madrasah, agar guru yang saat ini belum mengikuti DJJ dapat informasi dan pengetahuan baru dari Bapak Ibu,” pesannya.
Menurutnya dengan proses deseminasi, informasi dan pengetahuan baru, khususunya dalam bidang pendidikan akan mampu tersebar dengan cepat.
Kegiatan penutupan yang berlangsung singkat tersebut diikuti oleh pejabat eselon IV dan panitia penyelenggara dari BDK Surabaya. (AF).
Penulis :
Editor :
Sumber :