BDKSURABAYA - Tempat pelatihan yang layak menjadi salah satu unsur keberhasilan pelaksanaan pelatihan. Apalagi pelatihan yang dilaksanakan pad era pandemi covid-19. Tempat pelatihan, khususnya ruang pembelajaran menjadi perhatian serius bagi Kepala Balai Diklat Keagamaan (BDK) Surabaya, Japar. Ruang pembelajaran yang ideal, menurutnya harsulah luas di mana jarak antar peserta minimal 1 meter, ada ventilasi udara, oksigen yang cukup untuk peserta dan terdapat sarana pembelajaran yang memadai.(22/01/2021).
Untuk memestikan hal tersebut, Kepala BDK yang ditemani Kasubbag TU BDK Surabaya, Muslimin berkunjung ke Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kab. Tuban. Bersama Kasubbag TU Kemenag setempat, Achmad Badrus Sholeh, rombongan langsung meninjau aula yang direncanakan sebagai ruang kelas pada pelatihan mendatang. Di samping itu, aula Madrasah Tsanawiyah Negeri 1 Tuban juga dikunjungi karena sebagai ruang kelas alternatif ketika aula Kemenag dipakai kegiatan lain. Kedua lokasi tersebut dinilai layak untuk proses pembelajaran di era pandemi covid-19.
Bagi Kepala BDK Surabaya, pembelajaran di era covid-19 perlu menaati protokol kesehatan agar pelaksanaan pelatihan tidak justeru berdampak buruk bagi peserta. Apalagi berdasarkan pada data, masyarakat yang terinfeksi virus covid-19 terus mengalami pertambahan. Padahal tugas dan lembaga pelatihan adalah memberikan pelayanan masyarakat di bidang pelatihan. Karenanya, pelatihan yang menggunakan metode tatap muka di kelas, porsinya dikurangi sedangkan yang berlangsung dengan tatap muka pelaksanaannya meenerapkan protokol kesehatan secara ketat.
Beberapa pendekatan pembelajaran di era pandemi covid-19 saat ini terus dikembangkan Balai Diklat Keagamaan Surabaya, diantaranya pembelajaran jarak jauh (e-learning), di mana peserta dan narasumber bertemu dalam proses pembelajran dengan menggunakan aplikasi pembelajaran online, dan blended learning (pembelajaran campuran jarak jauh dan tatap muka). Kedua pendekatan pembelajaran tersebut yang dirasa cocok untuk mengisi era new normal, dalam masyarakat produktif di era pandemi covid-19. (AF).
Penulis :
Editor :
Sumber :