Top
    bdk_surabaya@kemenag.go.id
(031) 8280116

Toha: Sedikitnya Terdapat 4 Variabel dalam Evaluasi Pasca Pelatihan

Senin, 12 Oktober 2020
Kategori:
264 kali dibaca

BDKSURABAYA -  Terdapat minimal   4 variabel yang digunakan dalam Evaluasi Pasca Pelatihan (EPP), yaitu  pertama sikap, persepsi dan perasaan alumni peserta pelatihan tentang pelatihan yang diikuti; kedua  pengetahuan dan keterampilan alumni peserta setelah mengikuti pelatihan; ketiga transfer pengetahuan yang dilakukan alumni peserta pelatihan kepada rekan kerja dan terakhir  dampak keberadaan alumni terhadap peningkatan kinerja, baik secara individu dan secara organisasi.  Dari keempat variabel  tersebut selanjutnya  diturunkan menjadi  indikator dan  kuesioner. Demikian penjelasan Kepala Balai Diklat Keagamaan (BDK) Surabaya, Muchammad Toha ketika dimintai pandangannya terkait dengan Evaluasi Pasca Pelatihan yang akan diselenggarakan BDK Surabaya beberpa hari ke  depan. (12/10/2020)

“Sedikitnya ada 4 variabel  dalam evaluasi pasca pelatihan. Variabel tersebut bisa dikembangkan lebih banyak lagi tergantung dari tujuan kita melakukan evaluasi.  Pertama, yang diukur dalam EPP adalah  sikap, persepsi dan perasaan alumni peserta pelatihan  ketika  mengikuti pelatihan, apakah materi dan proses pelaksanaannya sesuai dengan kebutuhan dan harapan mereka. Pengukuran ini sangat bermanfaat bagi peningkatan kualitas layanan pelatihan”  terang Toha.

Dalam menjelaskan variabel kedua, ia menyampaikan bahwa  perlu informasi dari atasan alumni untuk mengetahui apakah ada peningkatan pengetahuan  dan keterampilan.

“Pada variabel kedua yaitu  pengukuran  peningkatan pengetahuan dan keterampilan alumni setelah mengikuti pelatihan,  selain memperoleh informasi dari alumni peserta kita perlu melibatkan atasan langsung dari peserta tersebut, karena mereka yang paling mengetahui adanya peningkatan ataukah tidak,” lanjutnya.

Tujuan dalam mengukur variabel yang ketiga  menurutnya adalah  untuk melihat apakah alumni telah melakukan transfer pengetahuan dan keterampilan yang mereka peroleh dari pelatihan  kepada rekan kerja di tempat tugas. Pada variabel tersebut, alumni peserta dan atasannya diberikan pernyataan/pertanyaan yang sama, agar keduanya sama-sama menilai apakah terdapat transfer pengetahuan dan keterampilan yang dilakukan alumni usai mengikuti pelatihan.

Dalam menjelaskan variabel yang keempat, Kepala BDK Surabaya menegaskan pentingnya melihat peningkatan kinerja pada alumni baik secara individual maupun secara organisasional.

“Variabel yang keempat ini mengukur apakah pelatihan yang dikuti alumni peserta pelatihan benar-benar mampu meningkatkan kinerjjanya ataukah tidak. Selanjutnya apakah pelatihan yang diikuti mampu meningkatkan kinerja lembaga. Maka selain ditanyakan kepada peserta, variabel tersebut  juga ditanyakan kepada atasan dari peserta. Ketika  pelatihan yang diikuti alumni peserta  mampu meningkatkan kinerja peserta di tempat tugas, itu yang kita harapkan. Namun jika ternyata pelatihan yang kita selenggarakan kurang mampu meningkatkan kinerja peserta, maka perlu dicari penyebabnya selanjutnya dicarikan solusi agar pelatihan di masa-masa mendatang semakin berkualitas,” urai Toha.

Untuk semakin memperdalam analissi dari EPP tersebut, ia menyampaikan bahwa perlu wawancara yang mendalam dengan responden, terutama untuk menggali saran, kritikan dan ide-ide mereka demi perbaikan kualitas pelatihan.(AF).

 

 

 

Penulis :

Editor :

Sumber :


Berita Terkait

ARSIP