BDKSURABAYA – Setelah menerima materi manajemen berbasis madrasah (MBM) melalui zoom, peserta pelatihan jarak jauh (PJJ) Manajemen Madrasah memanfaatkan fasilitas chat pada learning management system (LMS) PJJ Balai Diklat Keagamaan Surabaya, sebagai media tanya jawab yang berfungsi untuk memperdalam materi yang tekah diterima peserta.(14/07/2021)
Materi yang disampaikan oleh Musfiqon, widyaiswara Balai Diklat Keagamaan (BDK) Surabaya tersebut ternyata mendapatkan banyak tanggapan dari peserta. Sebagian besar peserta aktif mengikuti sesi chatting. Beberapa pertanyaan yang dilontarkan Musfiqon, langsung mendapatkan tanggapan dari peserta. Misalnya pertanyaan tentang mengapa manajemen madrasah itu penting, apakah input dan proses berdampak pada out put dalam MBM, apa indikator MBM, maksud madrasah hebat bermartabat dan pertanyaan lainnya.
“Mengapa manajemen yang baik di madrasah itu penting?” tanya Musfiqon mengawali sesi tanya jawab.
“Karena dengan adanya MBM pengelolaan madrasah akan lebih terstruktur dan rapi pak. Tanpa adanya MBM di madrasah maka tata kelola administrasi dan tata kelola pegawai tidak jalan dengan baik,” jawab Susiyanto, salah seorang peserta.
“Para Staf bis mengerjakan tugas sesuai tupoksi masing2,,dan pekerjaan bias diselesaikan dengan efektif dan efisien,” sahut Anik Tugas Diani, peserta lainnya.
Jawaban serupa datang dari Mas’ud. “Madrasah penting dikelola dengan MBM karena didalam menjalankan program kegiatan dapat terencana dan terealisasi dengan baik,” jelasnya.
“Pentingya MBM untuk madrasah adalah : agar pencapaian madrasah dapat terukur, mulai dari input, proses, output, bahkan sampai outcome,” sambung Dafis Luqqy Muzakky.
“Madrasah memang harus dan perlu mengadakan MBM dalam pelaksanaan kegiatan. Seperti halnya pemberian tanggung jawab kepeda setiap guru untuk menangani program manajemen madrasah yang diadakan diluar kegiatan KBM. Seperti ekstra kulikuler,’ sahut Bani Nadzar.
Ketika ditanya apakah input dan proses berdampak pada output MBM, maka rata-rata peserta menjawab dengan baik.
“Karena jika input kita sudah tertata dengan baik dengan sistem MBM yang baik maka secara gak langsung output yang kita dapatkan juga akan lebih baik. Input dan output adalah kata lain sebab akibat, tepat sasaran dengan prioritas penggunaan selalu berfokus kepada asas kebermanfaatan atau dampak madrasah,’ sahut Susiyanto.
“Input sangat berdampak pada output, karena pengelolaan madrasah akan sangat ditentukan oleh input dimana apa bila inputnya baik madrasah tidak begitu susah untuk mengelolanya menjadi output yang baik akan tetapi bila inputnya jelek maka madrasah akan membutuhkan resource yang lebih,’ jelas Eko Hari Cahyono.
“Antara input dan proses dalam kegiatan MBM jelas sekali berdampak pada output, karena inputnya baik namun prosesnya kurang baik berdampak pada output kurang baik bahkan cenderung menurun, jika inputnya baik dan prosesnya lebih baik maka akan menghasilkan output yang lebih baik bahkan unggul,’ ungkap Kail.
“Input dan proses dalam kegiatan MBM tentunya akan sangat berdampak pada output. Karena, jika input bagus dan proses bagus, maka outcome akan bagus pula. Jika input kurang bagus, dan di proses juga kurang bagus, maka hasilnya akan kurang bagus pula. Tetapi jika input kurang bagus, tetapi proses bagus, maka output akan menjadi bagus. Nah, inilah yang diharapkan dari sebuah madrasah. Madrasah yang baik adalah meskipun input kurang bagus, tetapi bisa memproses dengan bagus, sehingga menghasilkan output yang bagus pula,” ungkap Dafis Luqqy Muzakki.
Chat tersebut berjalan seru. Pertanyaan tentang apa saja indikator MBM, maksud madrasah hebat bermartabat dan pertanyaan-pertanyaan lain pun dijawab peserta dengan tepat. Hal tersebut menandakan bahwa peserta terasa nyaman dengan menu chat dan telah memanfaatkan menu tersebut untuk memperdalam materi.(AF).
Penulis :
Editor :
Sumber :