BDKSURABAYA – Lima angkatan Pelatihan Dasar (Latsar) golongan III angkatan I sd. V bagi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tulungagung yang diselenggraakan di Stiesia Surabaya dibuka oleh Kepala Balai Diklat Keagamaan (BDK) Surabaya, Japar. Kegiatan yang diikuti oleh 174 CPNS tersebut terselenggara sebagai hasil kerja sama antara Pemkab Tulungagung dengan BDK Surabaya.(01/04/2021).
Dalam sambutannya, Kepala BDK Surabaya menyampaikan bahwa Aparatur Sipil Negara (ASN) perlu memahami tugas dan fungsinya sesuai dnegan UU 5 tahun 2014 tentang ASN. Dalam UU tersebut fungsi ASN adalah sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik dan perekat dan pemersatu bangsa. Realisasi dari fungsi tersebut maka ASN bertugas melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleg pejabat pembina kepegawaian, memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas serta mempererat persatuan dan kesatuan NKRI.
Untuk menjadi ASN yang kompeten, lanjutnya, setiap peserta yang saat ini masih berstatus CPNS perlu mengikuti Latsar yang menjadi pelatihan wajib bagi CPNS sebelum mereka menjadi PNS. Menurutnya, terdapat standar kompetensi yang perlu dipenuhi oleh PNS menurut peraturan Menteri Pendaayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Permenpan RB) Nomor 38 tahun 2017, yaitu kompetensi teknis, kompetensi manajerial dan kompetensi sosio kultural. Maka Latsar diharapkan mampu menumbuhkan kompetensi tersebut.
Selanjutnya, dalam uraian pria yang mendapatkan gelar doktor ilmu pendidikan dari Universitas Negeri Makassar tersebut, peserta perlu menjadi smart ASN , yaitu mereka yang memiliki integritas, nasionalisme, profesionalisme, berwawasan global, menguasai IT, berjiwa hospitality, mempunyai jiwa enterpreneusrship dan memiliki networking yang luas. Ia berharap agar semua peserta bisa menjadi smart ASN dengan senantiasa meningkatkan kompetensinya dan mempunyai karakteristik sebagai smart ASN. Menjadi Smart ASN baginya sangatlah penting karena untuk menjawab tuntutan masyarakat global yang terus berkembang. Ke depan kinerja ASN tidak hanya ketika berada di kantor, melainkan dari manapun dengan memanfaatkan teknologi informasi.
Sementara itu, Kepala Bidang Pengembangan Kompetensi Aparatur BKPSDM Pemkab. Tulungagung, Diah Yuliani Eviaaawatie menyampaikan bahwa peserta Latsar kali ini berjumlah 174 dari 176 peserta yang sebelumnya diajukan pada angkatan I s.d. V. Sebnyak 1 orang mengundurkan diri dari CPNS dan 1 orang lagi tidak bisa mnegikuti kegiatan karena sakit.
Sedangkan Kepala Seksi Diklat Tenaga Administrasi BDK Surabaya, Danang Eka Sandi, menjeleskan bahwa tujuan penyelenggaraan Latsar adalah untuk membentuk PNS yang profesional, yaitu PNS yang karakternya dibentuk oleh sikap perilaku bela negara, nilai-nilai dasar PNS dan pemahannya tentang kedudukan dan peran PNS dalam NKRI, serta menguasai bidang tugasnya sehingga mampu melaksanakan tugas dan perannya secara profesional sebagai pelayan masyarakat.
Selanjutnya Danang menguraikan bahwa selama proses pembelajaran, struktur kurikulum Latsar CPNS terbagi atas dua bagian yaitu kurikulum pembentukan karakter PNS dan kurikulum penguatan kompetensi teknis bidang tugas.
Dalam kurikulum pembentukan karakter PNS berisi agenda sikap dan perilaku bela negara, agenda nilai-nilai dasar PNS, agenda kedudukan dan peran PNS dalam NKRI dan agenda habituasi. Sedangkan kurikulum penguatan kompetensi bidang tugas mencakup penguatan kompetensi umum/administratif yang memfasilitasi peserta agar memahami bidang tugasnya dan penguatan kompetensi teknis substantif yang memberikan pemahaman peserta terhadap kompetensi teknis yang spesifik sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Pelatihan yang diselenggarakan secara klasikal tersebut akan berakhir pada 5 Juni 2021 dengan sistem in dan out kampus. Tahap in kampus pertama dimulai 1 s.d. 21 April 2021. Pada tahap ini peserta mengikuti proses pembelajran di kelas. Selanjutnya, 22 April sampai dengan 2 Juni 2021 peserta menjalani habituasi di tempat kerjanya masing-masing. Pada 3 sampai dengan 5 Juni 2021 peserta kembali ke kampus untuk memaparkan hasil habituasi di hadapan penguji, mentor dan coach.
Kegiatan tersebut berlangsung dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Baik peserta, panitia maupun pengajar diwajibkan mengikuti swab antigen, menggunakan masker, faceshield dan sesering mungkin mencuci tangan pakai sabun atau handsanitiser, menjaga jarak dan menghindari kerumunan. (AF).
Penulis :
Editor :
Sumber :