BDKSURABAYA-Dua angkatan Pelatihan Penggerak Penguatan Moderasi Beragama yang diselenggarakan oleh Balai Diklat Keagamaan (BDK) Surabaya dibuka oleh kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Jawa Timur (Jatim), H. Husnul Maram (07/11/2022).
Pada arahannnya, pria yang memperoleh gelar doktor Program Studi Islam dari Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya tersebut menguraikan bahwa toleransi sangat penting diterapkan antar umat beragama dan antar umat seagama. Karenanya, sesama umat seagama tidak boleh merasa paling benar, menjelek-jelekkan kelompok yang lain serta bersikap egois. Sikap seperti itu, menurutnya sebaiknya diminimalisir atau dihilangkan. Toleransi dalam pandangannya tidak hanya pada persoalan agama, namun diwujudkan dalam kehidupan sosial yang tercermin dari sikap saling menghargai dan mampu hidup berdampingan secara damai dengan orang lain yang mempunyai keragaman dalam agama, budaya dan latar belakang lainnya.
Dalam penjelasannya kepala Kanwil menegaskan bahwa guru pendidikan agama harus sudah selesai mengenai ideologi,lambang negara dan kaitannya dengan NKRI. Guru idealnya menjadi contoh bagi siswanya dalam mengimplementasikan rasa nasionalisme dan menerapkan sikap dan perilaku meoderat dalam beragama.
Di samping itu, seorang guru diharapkan mampu mengindahkan kearifan lokal.dangan tidak mencela atau mengharamkan kearifan lokal, melainkan mengembangkan kearifan lokal tersebut dengan kearifan dalam beragama.
Sedangkan Ketua panitia pelatihan, H. Machzudi dalam laporannya menguraikan bahwa pelatihan tersebut bertujuan untuk membentuk kader moderasi bergama yang mampu mendiseminasikan moderasi beragama kepada pegawai di lingkungan tempat kerjanya dan warga di ligkungan tempat tinggalnya.
Pembukaan yang dihadiri oleh pejabat, panitia dan widyaiswara dari BDK Surabaya tersebut diikuti oleh 30 orang pada tiap angkatan sehingga total pesertanya berjumlah 60 orang. Mereka terdiri dari kepala Madrasah Ibtidaiyah Negeri, Madrasah Tsanawiyah Negeri, Madrasah Aliyah Negeri dan guru pendidikan agama di madrasah dan sekolah (SD, SMP dan SMA) yang berstatus PNS.
Selama proses pembelajaran, seluruh peserta diasramakan di kampus BDK Surabaya dan menerima materi dasar, inti dan penunjang dari narasumber yang ahli di bidangnya. Sedangkan dalam pelaksanaannya, pembelajaran tersebut menggunakan pendekatan andragogi dengan metode ceramah, tanya jawab, role playing dan penugasan.
Direncanakan, pelatihan yang ditangani oleh panitia dari BDK Surabaya tersebut berlangsung dari hari ini hingga 12 November mendatang. (AF/Ibnu).
Penulis : AF
Editor : AF
Sumber : BDK Surabaya