BDKSURABAYA – Portal pelatihan jarak jaiuh (PJJ) ternyata dimanfaatkan peserta pelatihan Mtematika Madrasah Ibtidaiyah (MI) untuk berdiskusi membahas materi yang disampaikan widyaiswara . Melalui menu chat, peserta saling berkomentar menanggapi pertanyaan yang dilontarkan widyaiswara. Terdapat dua pertanyaan yang disampaikan widyaiswara Balai Diklat Keagamaan (BDK) Surabaya, Rani Setyo Mintari yang mengajar di PJJ Matematika MI. Pertama, bagaimana pendapat Anda tentang opportunity di masa pandemi? Kedua, jelaskan tiga komponen menuju masa depan madrasah yang sukses. (20/08/2021).
Miftahul Abidin, peserta PJJ Matematika MI langsung berkomentar: “Opportunity artinya adalah peluang. Dimasa Pandemi Covid-19 harus dijadikan peluang oleh guru untuk berinovasi, berkreasi dan produktif. “Jangan memaknai pandemi Covid-19 menjadi tantangan apalagi rintangan, tetapi jadi sebagai opportunity, kesempatan atau peluang untuk berinovasi, bekreasi dan produktif, seperti banyak membaca dan menulis.
“Opportunity dalam masa pandemi ini dapat diartikan sebagai kesempatan. bagi guru kesempatan untuk meningkatkan kreativitas, kemampuan dalam IT, dan kemampuan mengelola kelas dengan pembelajaran jarak jauh. sedangkan bagi siswa ini kesempatan melatih kedisiplinan, kemandirian serta belajar mengenal IT jauh lebih banyak. selain dapat diartikan kesempatan, opportunity dapat juga diartikan sebagai peluang mengikuti berbagai pelatihan dan webinar dari berbagai daerah karena semakin dimudahkannya akses dalam mengikuti kegiatan tersebut,” tulis Ahmad Marzuqi Maksun.
Agus Prayitno yang juga peserta PJJ berkomentar ,” Oppurtinity berasal dari bahasa Inggris yang artinya peluang. jika dikaitkan dengan pandemi adalah peluang kita sebagai guru untuk berinovasi dan kreatif dalam pembelajaran. Hal ini dengan sesuai era revolusi 4.0 yang menuntut kita untuk lebih kreatif dikarenakan adanya pembatasan pertemuan dengan siswa. Tanpa dipungkiri teknologi bersentuhan dengan kita. Berbagai macam cara dan metode dilakukan dengan tujuan pembelajaran tetap dilaksanakan dan menyenangkan. Maka dengan peluang/kesempatan dalam masa pandemi ini kita sebagai guru bisa berkreasi..”
“Opportunity secara bahasa artinya adalah peluang . terkait dengan itu sebagai seorang pendidik di era pandemi ini punya peluang yang besar untuk mengembangkan kemampuannya di bidang IT untuk mempermudah penyampaian materi pembelajaran kepada peserta didiknya. Guru di tuntut untuk punya kemampuan lebih di bidang IT dan harus terus menerus mengasah kemampuannya di bidang tersebut karena di era pandemi ini sitem pelajaran untuk peserta didik disampaikan secara online ( daring ) dimana pemanfaatan IT lebih banyak di gunakan dalam kegiatan pembelajaran,” tulis Syamsu Nikmah.
Sedangkan menanggapi tiga komponen menuju madrasah yang sukses, rata-rata peserta langsung menulis dalam menu chat.
“Tiga komponen keberhasilan madrasah yaitu 1) Kepala Madrasah. Kepala madrasah merupakan tokoh kunci keberhasilan suatu madrasah, para kepala madrasah bertindak sebagai penanggung jawab utama atau faktor kunci untuk membawa madrasah menjadi lebih baik dan sukses melalui membangun komunikasi dan koordinasi yang baik dengan semua perangkat di Madrasah termasuk guru dan TU. 2. Manajemen pendidikan.. Melalui hal ini kita bisa mengarahkan, mengatur jalan madrasah, SDM madrasah mau seperti apa kedepannya agar bisa semakin baik. 3. GURU. guru sebagai pelaksana kebijakan kepala madrasah dan penerjemah manajemen kiblat Pendidikan madrasah, maka dari itu kompetensi guru harus ditingkatkan agar dapat menghasilkan output peserta didik yang handal dan sesuai visi-misi madrasah sudah ditentukan,” Tulis Anggi Setyawan.
Sulaikhah Oktavianie menimpali, “Tiga komponen menuju masa depan madrasah sukses: (1) Peningkatan Kemampuan Mengajar Guru. Peningkatan kemampuan guru dalam hal ini yaitu meningkatkan kemampuan para guru dalam menjalankan tugas dan kewajibannya sebagai pengajar. Tentunya peningkatan kemampuan ini diharapkan mampu meningkatkan kemampuan guru dalam merencanakan, melaksanakan dan bahkan menilai hasil pembelajaran yang dilakukannya. Pengembangan kemampuan guru yang diterapkan yaitu dengan cara mengikutsertakan para guru dalam seminar, diklat dan penataran kependidikan yang diselenggarakan oleh lembaga-lembaga keprofesian. (2) Kedua, Optimalisasi Penggunaan Media dan Sarana Pendidikan. Optimalisasi penggunaan media dan sarana ini dilakukan dengan cara membuat kebijakan untuk mewajibkan setiap guru dalam melakukan pembelajarannya dengan menggunakan media atau sarana pendidikan yang tersedia, sehingga mampu mewujudkan hasil pengajaran yang optimal. (3) Pelaksanaan Suvervisi secara Rutin. Kegiatan supervisi dilakukan agar mengetahui secara langsung permasalahan yang dihadapi guru selama melaksanakan pembelajaran.”
“Tiga komponen menuju Madrasah Sukses yaitu : 1. Kinerja dan kepemimpinan Kepala Madrasah 2. Guru yang Kreatif dan inovatif . 3. Sarana dan Prasarana untuk menunjang proses pembelajaran. Kepala Madrasah harus mampu menjalankan fungsinya yaitu : perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengendalian. Guru mampu menciptakan media pembelajaran yang menarik bagi siswa,Guru mampu menemukan hal - hal yang baru untuk menunjang proses pembelajaran . Sarana dan Prasarana yang memadai, seperti ruang kelas, laboratorium komputer dan IPA,buku siswa, buku ajar, LCD dan proyektor,” tulis Anna Fulaila.
Sedangkan Hendri Lusiana menulis dalam chatnya:” Komponen menuju masa depan madrasah sukses adalah 1) Kompetensi Kepala Madrasah. Kepala Madrasah sebagai Leader di madrasah harus mempunyai Planing dan strategi yang jitu untuk membawa madrasah yang dipimpinnya menjadi madrasah yang berkualitas. 2) Komitmen dan Integritas Kepala Madrasah, Guru, Pegawai, dan seluruh civitas akademika sangat diperlukan karena sebaik apapun planning yang sudah dibuat, Tanpa adanya komitmen dari seluruh civitas akademika maka akan sulit untuk mewujudkan madrasah yang unggul dan berdaya saing. 3) Sarana Prasarana dan Pembiayaan yang memadai menjadi salah satu komponen penting peningkatan mutu dan kualitas madrasah.” (AF).
Penulis :
Editor :
Sumber :